Monday, March 15, 2010

Masuk Tanpa Salam


Maaf, ini menggangguku
Sedikit kusuka.. tapi berbahaya
Sedikit saja terpercik, semua hangus dalam sekejab
Aku tak mau itu
tapi aku tepat di buritan dan hampir terjungkal
lalu hanyut...

Bukan aku yang meminta
Sayangnya ia masuk tanpa salam
Menerobos pagar yang susah payah kubangun
Menciptakan kabut dalam otakku
Sehingga samar fikiranku

Kuingat bahwa aku sebuah pohon
Yang bertahan karena akar
dan berkembang karena dahan
Ketika kurimbun, itu karena akar yang mengalirkanku tenaga
Ketika daunku gugur, akar tak bosan menopangku
Takkan terganti akar itu
Walau sampai cair tanah yang mengandungnya

8 comments:

  1. kalau puisi ni menggambarkan keadaan sebenarnya, maka berhati2lah...

    ujian ujian ujian...

    ReplyDelete
  2. wuih keren.. tapi masih agak nggak nyambung nie mbak...
    yg masuk tanpa salam apa? sebuah perasaan kah? hehe
    salam kenal ya mbak fida.. ;)
    (bener nggak sich mangglnya mbak? hehe)

    HIDUP!!! ^_^

    ReplyDelete
  3. @ mbah jiwo: Untungnya Saya punya Akar yang luar biasa mbah... so nothing to deal for ^_^

    @ kikakirana: Bisa aja diartiin macam-macam dek (berasa tua hehehe). Tapi klo yg ini bukan mendekati perasaan ... lebih pada bla bla bla.. hehehehehe...

    ReplyDelete
  4. salam blogger
    saya baru membangun sebuah blog dan masih butuh dukungan juga persahabatan dengan tidak mengurangi rasa hormat berkenankah sobat mengunjungi blog saya

    ReplyDelete
  5. menengok dulu, untuk meninggalkan jejak

    ReplyDelete
  6. @ Q-think: salam kenal juga... segera meluncur...

    @Pak sunarno: dengan kunjungan aja saya udah senang pak... Thanks..

    ReplyDelete
  7. pasti tentang tamu yg tk di undang (nebak sekaligus teka-teki lagi nie,,)salam knal mbk fida,,

    ReplyDelete
  8. salam kenal juga mba yuni.. maaf baru membalas... sudah stag sekian lama :)

    ReplyDelete

Yang komentar