Thursday, March 4, 2010

HIDUP DALAM MATI

Puisi ke 9 dan 10 (dirapel krn kmrn stag cmn bisa jadi 1/2). Puisi ini dibuat malam ini dilapangan Blang padang, sambil nemenin hamdi ahza belajar, liat raja semut, nyari kunang-kunang, ketemu keluarga yg lagi piknik sambil bawa makanan.
juDul puisinya: "HIDUP DALAM MATI" dan "PEWARIS TUNGGAL"



Seperti menunggu ketukan palu
Tanpa ukiran pada bingkai
Jangan mendekat wahai romantisme pujangga
Hanya akan terbakar sebelum sampai
Bagaimana perjalanan dengan keringat yang tertetes disetiap jejak
Harus mampu terisap kembali masuk di setiap pori-pori

Aku telah berjuang semampunya
Tapi perjalanan itu tetap tertahan
Menurunkan porsiku
Membawaku hidup dalam kematian
Gelap... kaku
Semua hanya dapat diraba

Suatu ketika aku seperti bangun dalam koma
Tapi tetap aku ditempat yang sama
Terkerengkeng dalam hampa yang sangat besar
Bagaimanapun aku menangis, berteriak, memohon
Tak ada jawaban..
Aku tetap sendiri hidup dalam kematian
Ntah sampai kapan kehidupan matiku berlayar
Pertahananku sudah hampir habis
Nafasku sudah mulai jenuh menghirup ruang ini
Hanya menunggu palu terketuk

Itulah kisah yang sesungguhnya
Bak fatamorgana, palu itu tak kan mampu terketuk
Beberapa bayangan mulai mengingatkan
mengharuskan aku tetap bertahan hidup dalam kematian
Memuja dan bernafas semu
Untuk sebuah harapan lain

No comments:

Post a Comment

Yang komentar