Aku mengerti maksudmu
Di balik bilik cinta yang tersimpul cemburu
Kau terdetak mengulum ragu yang terdampar di kepalamu
Mempertanyakan kesetiaanku dan roman cinta terdahulu
yang pernah aku janjikan sebagai artesis didalam hatimu
Jangan lagi cemburu lebih dari ini
Hanya akan merusak nilaiku
mengacaukan materi cinta yang kita tulis
Lalu lunturkan jejak kita yang seiring
Cintaku bukan atom
yang begitu kecil hingga tak terbagi
Ia luas dengan sifat yang sama
tak terbagi walau berpeluang
Aku dan kau adalah konsonan dan vokal
dengan rangkaian tak putus kata
Aku terbaca dengan massa mu disampingku
Menjadikanku indah bertabur kateliya
'to be continue sepertinya ^_^
cemburu ya??
ReplyDeleteAda sih yang cemburu ;)
ReplyDeletehm,,.ah, cemburu rupanya.
ReplyDeletekata yang aneh tapi mengandung sejuta misteri,
ia bisa membuat malam dan terangnya hari diliputi gelisah.
ia bahkan pernah menjadikan 'Aisyah mengamuk di depan suami yang juga Rasul ummat mulia ini,
'Aisyah tak peduli, ia betul2 tak peduli. ia cemburu.
cemburu,..
bukankah ia perlambang akan cinta, perhatian, dan takut kehilangan?
bukankah ia salahsatu pelindung untuk perasaan agar merasa selalu memiliki?
,..ah, kiranya aku kini ingin dirangkul cemburu walau sekejap saja...
...*hehe sori kak, gk bs buat puisi soalnya*
ealah fif.. kakak pikir mo bikin cerpen tadi wkwkwkwk
ReplyDeleteIa luas dengan sifat yang sama
ReplyDeletetak terbagi walau berpeluang
Bundo suka sekali kalimat itu
selamat malam fiya, semoga ibadah ramadhannya lancar. amiin
:) Nice. Riza suka bait ini:
ReplyDeleteJangan lagi cemburu lebih dari ini
Hanya akan merusak nilaiku
mengacaukan materi cinta yang kita tulis
Lalu lunturkan jejak kita yang seiring
It sounds great, Sist :)
Juga ini: Aku dan kau adalah konsonan dan vokal
dengan rangkaian tak putus kata.
Tapi, Kak, Riza menemukan sesuatu yang agak kontradiktif di bait ini:
Cintaku bukan atom
yang begitu kecil hingga tak terbagi
Ia luas dengan sifat yang sama
tak terbagi walau berpeluang
Maaf, "Ia" yang kakak maksudkan merujuk cinta atau atom? *maaph, agak bawel :P
kalau "Ia" adalah atom, kalimat "tak terbagi walau berpeluang" masih akan senada dengan kalimat di atasnya: "yang begitu kecil hingga tak terbagi."
Tappi, itu akan jadi lain kalau rujukannya adalah "cinta". Kontras. karena "cintaku bukan atom" oleh sebab itu, ia mungkin terbagi :)
Btw, terimakasih untuk linknya, Kakak...
Mudah-mudahan komen ini bermanfaat *hayyah, datang-datang langsung main silet. Bermanfaat apanya cobbak? :D
Masih menunggu postingan tentang Ahza dan Hamdi :P topiknya bisa bejibun itu, Kak. Heheh..
Alhamdulillah.. komen saya berhasil. Dia mendarat dengan sukses sehat selamat sesuai tempat \(^^)/
ReplyDeleteJarang-jarang Blogwalking ke Blogspot trus berhasil komen. Seringnya gagal :(
bundo.. makasih kunjungannya bundo...senang juga liat tulisan beserta sentilan bundo di blogwalk nya pakdhe :)
ReplyDeleteriza 1: klo pelan2 ntar ngerti juga mksdnya gimana :)
cintaku bukan atom
yang begitu kecil dan tak terbagi (atom dengan sifat tak terbagi namun sangat kecil wujudnya)
Cintaku luas tapi dengan sifat yang sama (mksdnya sama dgn sifat atom =tak terbagi)
ia tak terbagi walau berpeluang (ia tak terbagi namun suatu waktu bisa terbagi)
kenapa? karena ia punya wujud yang luas dan berpeluang untuk terbagi
Tentu saja kontradiktif dengan atom:
Luas yg kk maksud ia begitu besar dan indah dan bisa seperti atom yg tak terbagi, bedanya atom begitu kecil hingga tak punya kemungkinan untuk terbagi, namun keluasan cinta yang dipunya seseorang punya kemungkinan terbagi oleh sebab ia begitu luas :)
riza 2 : knapa kok sering gak berhasil?
riza : tambahan :Ia = cinta
ReplyDeleteriza lagi :) postingan ahza sama hamdi klo masuknya kesini bakal jadi puisi hehehe..
ReplyDeleteklo ttg ahza-hamdi biasanya masuk ke blog kk yang satu lagi tuh
btw, thanks kupasannya za :)
wiiii......
ReplyDeleteplok..plok...plok..
:)
udah ada riza ka bereh nyan..
:D
Lia:
ReplyDeleteBek rioh-rioh, frend :D
Kak Fida:
Oh, aku mengerti sekarang. mantap mantap.. negasi sebagian. Tak sama secara wujud tapi senada secara sifat. Hmm... itulah kenapa mengeja puisi itu mengasyikkan :)
Oh, jadi... ini benar-benar blog khusus? wuaaa... konsisten benar. Nggak macam blogku yang macam gado-gado itu :-"
lia: audience nya mantap :)
ReplyDeleteriza: hehehe... iya za.. biar yang ini khusus puisi aja.. *sayangnya puisi2 kk dr jaman SD gak ada yg terkumpul T_T .. klo dibaca ulang pasti lucu kyknya :)
saya jadi ikutan cemburun nduk
ReplyDeletesalam hangat dari Surabaya
aduh senangnya pakde masih punya cemburu ke budhe ... keren euy ...
ReplyDeletebagus puisinya, mbah suka
ReplyDeletemakasih mbah :)
ReplyDelete