Pagi ini, cintaku bertabur diantara sian dan nila dalam spektrum romantis yang tak terhitung nisbahnya. Mereka indah karena ada kau, cinta.
Tuesday, August 3, 2010
Ramadhan
Ini hari, belum kurasaan juga wujudnya
Ntah aku yang papa iman
atau cinta hanya lewat seteguk
Bodohnya aku
Begitu dekat bulan ini, dahagapun menanti
sedang marah harus kulapisi salju
Namun tetap jiwa ku kabur
Sekali lagi 'Bodohnya aku'
Harusnya aku terpenjara malu
Karena meneguk habis pemberiannya
Lalu berfoya dengan digital
Dan tetap aku tak tau malu
Bagaimana mungkin aku rasakan kedatangannya
Sedang aku masih bertengger dalam teori
Takkan mampu aku menggemakan nama NYa
jika aku masih berkutat dalam sejuta lamunan
Ia semakin dekat
Harusnya kusambut ia dengan dendang raihan
Atau cerita padang pasir di suatu abad
Ah lalainya aku ..
691,200 detik menuju pembersihan diri
dan aku tak beranjak dari ke alpaanku
Padahal gema Barzakh tak undur menantiku
Diwaktu yang tak tertahan oleh kuasaku
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Yang komentar