Friday, February 26, 2010

Hampir pecah


Hampir pecah..
Akan seperti kepingan kaca yang tajam
Kubersihkan tapi tetap tertinggal
Dan yang tertinggal pasti hanya puing kecil tak kasat mata
sebaris kenangan mungil dan selebihnya terbuang
Hampir pecah ...
Akibat penjunjung ego, sifat antah barantah
yang datang dengan sekelumit idealisme baru
Namun salah karna tak bertuan
Dan salah karna dicerca dibalik emosi
Hampir pecah...
Sekumpulan warna-warna yang muncul
Dan tidak sebentar berproses
Melerai diri melonggarkan ikatan yang hampir kencang namun tak kuat

Lalu sampai pada detik penentu
Tak lagi ruang hitam yang berjalan didepan
Tak lagi ego salah yang memimpin
Dan aku tafakkur
Memahami sejumlah susunan si pembuat onar
Yang mengatas namakan kesempurnaan
Yang mengatas namakan kepandaian
Yang mengatas namakan idealisme hitam
Aku sadar..
Bahwa kaca itu tak perlu pecah
Hanya perlu kuletakkan ditempat yang aman
agar tak lagi tersenggol oleh hentakan-hentakan dari banyak arah
Akhirnya... aku sadar
Bahwa kita berproses

3 comments:

  1. wuaaa...bagus. bagus puisinya... ml copypaste y sist.. ntar referenced by -nya ttep ml buat nama k2..
    ml sukaaa..
    u'r so inspiring..
    mmmmuah

    ReplyDelete
  2. hampir pecah, namun sadarpun merekah, ruangkan panjang pemikiran, lalu undang hadir penjaga agar tak pecah..

    :)

    ReplyDelete
  3. @mella: ty vm dek.... seppp lah
    @shafira: mantapppp ^_^

    ReplyDelete

Yang komentar